Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. . .
Selamat datang di blog saya, semoga blog ini dapat bermanfaat bagi anda ^_^

Kamis, 26 Mei 2011

NEBULIZER

A. Tindakan Keperawatan
Inhalasi Nebulizer

B. Pengertian dan Tujuan
Nebulizer adalah suatu jenis cara inhalasi dengan menggunakan alat pemecah obat untuk menjadi bagian-bagian seperti hujan/uap untuk dihisap. Biasanya untuk pengobatan saluran pernafasan.
Tujuan :
1. Mengobati peradangan saluran pernafasan bagian atas.
2. Menghilangkan sesak selaput lendir saluran nafas bagian atas, sehingga lendir menjadi encer dan mudah keluar.
3. Menjaga selaput lendir dalam keadaan lembab.
4. Melegakan pernafasan.
5. Mengurangi pembekakan selaput lendir.
6. Mencegah pengeringan selaput lendir.
7. Mengendurkan otot dan penyembuhan batuk.
8. Menghilangkan gatal pada kerongkongan

C. Diagnosa Keperawatan Untuk Tindakan Yang Dilakukan
Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipereksresi mukus.

D. Persiapan Alat
1. Nebulizer dan tube penghubung (connecting tube).
2. Tube berkerut, pendek
3. Cannula oksigen
4. Sumber kompresi gas (oksigen atau udara) atau kompresor udara.
5. Medikasi/obat yang akan diberikan melalui nebulizer (Lihat Tabel)

E. Persiapan Pasien
1. Tempatkan pasien pada posisi tegak (40-90°), yg memungkinkan klien ventilasi dalam dan pergerakan diafragma maksimal.
2. Kaji suara napas, pulse rate, status respirasi, saturasi oksigen sebelum medikasi diberikan.
3. Kaji heart rate selama pengobatan. Jika heart rate meningkat 20 kali permenit, hentikan terapi nebulizer. Pada pasien hamil, heart rate fetus harus dikaji.
4. Instruksikan pasien utk mengikuti prosedur dengan benar. Lakukan perlahan, napas dalam dan tahan napas saat inspirasi puncak beberapa saat



F. Prosedur Kerja
1. Berikan oksigen suplemen, dengan flow rate disesuaikan menurut kondisi/keadaan pasien, pulse oximetry, atau hasil gas darah arteri. Inhalasi katekolamin dapat mengubah rasio ventilasi-perfusi paru dan memperburuk hipoksemia untuk periode singkat (Anderson, 1989 dalam Proehl, 1999).
2. Pasang nebulizer dan tube, dan masukan obat ke dalam nebulizer sesuai program.
3. Tambahkan sejumlah normal saline steril ke nebulizer sesuai program.
4. Hubungkan nebulizer ke sumber kompresi gas. Berikan oksigen 6-8 L/menit. Sesuaikan flow rate oksigen sampai kabut yang keluar sedikit/tipis. Jika terlalu kuat arusnya obat dapat terbuang sia-sia.
5. Pandu pasien untuk mengikuti tehnik bernapas yang benar.
6. Lanjutkan pengobatan sampai kabut tidak lagi diproduksi
7. Kaji ulang suara napas, pulse rate, saturasi oksigen, dan respiratory rate.
8. Pemberian mungkin membutuhkan waktu selama 30-40 menit (Jhonson, 1990 dalam Proehl, 1999)

G. Resiko Bila Tindakan Tidak Dilakukan
1. Peradangan saluran pernafasan bagian atas meningkat.
2. Sesak tidak berkurang arena adanya selaput lendir saluran nafas bagian atas.
3. Terjadi sianosis

H. Resiko Bila Tindakan Dilakukan
1. Sesak berkurang.
2. Melegakan saluran pernafasan.
3. Mengurangi resiko peradangan.